Jumat, 5 September 2025 07:39 WIB

Merenung

SIKAP angkuh dan sombong ternyata tunduk setelah porak poranda. Hilang harta bahkan hilang nyawa dan apalagi marwah bangsa. Betapa selama ini pemerintah amat abai dengan keluhan masyarakat. Anggota DPR dari kabupaten, kota, provinsi bahkan sampai ke DPR RI bukan merespon keluhan rakyat tetapi justru menghina rakyat.

Mahasiswa turun sebagai bentuk kepedulian akan nasib rakyat yang di minta bayar pajak tetapi para pejabat dan wakil yang hidup nikmat di atas penanggungan dan derita rakyat. Sampai akhirnya pecah demonstrasi anarkis beberapa gedung terbakar. Penjarahan beberapa rumah. Anggota DPR RI yang selama ini menari-nari sekarang menangis minta maaf. Ketua DPR RI yang menantang rakyat untuk datang ke gedung DPR tak terbendung akhirnya menangis minta maaf.

Terkesan, mereka yang sombong dan pongah dengan jabatan dan kedudukannya harus di tundukkan dengan cara kekerasan (sungguh cara ini sangat tidak beradap) akan tetapi di sampaikan oleh para mahasiswa dengan santun, bijak, tertulis kadang di anggap angin lalu. Ada juga yang di iya kan tapi setelah itu hilang tanpa bekas. Mari kita merenung. Sudah matikah nurani mereka-mereka yang berkuasa? Sudah tidak dianggapkah kita masyarakat biasa bila bersuara?

Pagar Dewa, 05 September 2025
Salam UJH

Tinggalkan komentar