News Update, Ngenelo.net, – Trinity CineAsia resmi mengumumkan kabar besar. Distributor Eropa itu mendapatkan hak distribusi film terbaru Jackie Chan, The Shadow’s Edge, untuk pasar Inggris. Film ini siap tayang di bioskop pada 3 Oktober mendatang.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. The Shadow’s Edge sudah lebih dulu menguasai box office Tiongkok. Dalam tiga minggu penayangan, film tersebut meraih pendapatan global 122 juta dolar AS. Jackie Chan kembali membuktikan dominasinya sebagai ikon film laga dunia.
Jackie Chan Pimpin Box Office
The Shadow’s Edge menduduki posisi teratas box office Tiongkok. Film ini bahkan menyalip tangga lagu Comscore global. Jackie Chan kembali jadi magnet layar lebar. Usia 71 tahun tak membuatnya kehilangan pesona di panggung internasional.
Film ini jadi ajang reuni Jackie dengan aktor kawakan Tony Leung Ka-fai. Mereka terakhir bekerja sama dalam The Myth dua dekade lalu. Kini keduanya bertemu kembali dalam cerita penuh ketegangan dan aksi seru.
Jackie Chan Hadapi Tony Leung
Dalam film ini Jackie memerankan Wong Tak-Chung. Ia seorang fotografer pensiunan yang kembali turun tangan. Bersama petugas muda He Qiuguo, diperankan Zhang Zifeng, ia mengejar kriminal ulung Fu Longsheng yang dimainkan Tony Leung Ka-fai.
Film ini bukan sekadar laga biasa. The Shadow’s Edge adalah remake modern dari film klasik Eye in the Sky produksi Milkyway tahun 2007. Jalan ceritanya di poles ulang dengan menekankan peran teknologi canggih dalam membongkar kejahatan siber. Jackie membawa warna baru pada kisah yang penuh intrik ini.
Angkat Tema Kejahatan Siber
Film ini menyorot geng penjahat jenius. Mereka kabur membawa miliaran dolar dengan mengelabui sistem pengawasan Sky Eye. Jackie Chan menampilkan bagaimana metode polisi tradisional dipadukan teknologi modern. Alur inilah yang membuat film ini terasa relevan dengan era digital saat ini.
Tony Leung Ka-fai pun kembali ke peran penjahat. Bagi penggemar, ini nostalgia dari penampilannya di Eye in the Sky. Kehadiran Jackie Chan sebagai lawan membuat duel karakter semakin hidup.
Dipuji Distributor Inggris
Sementara, Cedric Behrel, direktur eksekutif Trinity CineAsia, menegaskan keyakinannya pada film ini.
“Kami sangat senang dapat menghadirkan film laga-thriller baru yang berani ini ke layar lebar, menyajikannya bertahan seperti yang direncanakan, setelah sukses besar di daratan Tiongkok, di mana film ini menduduki peringkat #1 box office,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, “Jackie Chan tetap menjadi ikon sinema laga, dan keberlangsungannya menjadi bukti nyata. Baik melalui sutradara Larry Yang maupun lawan utamanya, Tony Leung Kar Fai, ia telah menemukan kolaborator hebat yang benar-benar mendorongnya dengan cara segar dan kreatif.”
Jackie Chan Bawa Harapan Baru Sinema Hong Kong
Cedric Behrel juga menekankan pentingnya regenerasi. “The Shadow’s Edge juga menampilkan pemeran pendukung berbakat baru, membuktikan kembali bahwa sinema Hong Kong memiliki masa depan di dalam dan luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, sederet aktor muda ikut memberi warna. Ada Zhang Zifeng, Ci Sha, Wen Junhui, hingga Zhou Zhengjie. Film ini di produksi bersama Tiongkok-Hong Kong dengan arahan sutradara Qian Tiantian. Musik di garap Nicolas Errèra, menambah ketegangan setiap adegan.
Jackie Chan Tetap Jadi Ikon Dunia
Keputusan membawa The Shadow’s Edge ke Inggris semakin memperluas jangkauan. Popularitasnya lintas generasi tetap kokoh. Ia tak hanya dikenal di Asia, tetapi juga di segani di pasar Barat.
Film ini menegaskan warisan Jackie Chan dalam dunia sinema. Dari aksi laga klasik hingga tema modern, ia selalu mampu beradaptasi. Perpaduan antara pengalaman dan energi baru menjadikan film ini salah satu rilis paling di nantikan tahun ini.