Bengkulu, Ngenelo.net, – Harga Bitcoin anjlok dalam 24 jam terakhir. Penurunan tajam ini memicu kepanikan pasar kripto global. Data Coinmarketcap, Selasa (26/8/2025), menunjukkan kapitalisasi pasar kripto merosot 4,31% menjadi US\$ 3,78 triliun.
Bitcoin jatuh 2,93% dalam sehari. Harga Bitcoin kini berada di level US\$ 110.060 per koin atau setara Rp 1,79 miliar (kurs Rp 16.275). Pergerakan harga Bitcoin ini langsung memicu aksi jual di aset kripto lain.
Ethereum ikut rontok 8,47% menjadi US\$ 4.374. Padahal awal pekan sempat menyentuh rekor tertinggi di level US\$ 4.953,73. Binance Coin anjlok 4,07% menjadi US\$ 841, Solana jatuh 8,91% ke US\$ 187, XRP melemah 5,59% menjadi US\$ 2,86, dan Dogecoin merosot 9,71% ke US\$ 0,2.
Whale Lama Picu Harga Bitcoin Anjlok
Harga Bitcoin anjlok di picu aksi whale lama yang melepas aset besar-besaran. Analis kripto Willy Woo menilai pergerakan ini memberi tekanan besar pada pasar.
“Perbedaan cost basis, pasokan yang mereka pegang, dan laju penjualan punya dampak besar terhadap berapa banyak modal baru yang di butuhkan untuk mengangkat harga,” ujar Woo di kutip dari Trading View.
Menurut Woo, kini butuh lebih dari US\$ 110 ribu modal baru untuk menyerap setiap Bitcoin yang di jual. Kondisi ini memperparah tekanan jual di pasar kripto.
Pergerakan Whale Bitcoin Bikin Geger
Harga Bitcoin anjlok setelah seorang whale memindahkan hampir US\$ 2 miliar Bitcoin ke Ether dalam sepekan. Aksi ini sempat menekan harga Bitcoin turun 2,2% hanya dalam 10 menit pada Minggu lalu.
Empat hari sebelumnya, whale lain menjual 670 Bitcoin senilai US\$ 76 juta untuk membuka posisi long di Ether. Gelombang aksi jual ini membuat investor ritel semakin panik.
Di sisi lain, regulator global juga memberi tekanan. Menurut Reuters, ESMA, IOSCO, dan WFE mengirim surat ke Crypto Task Force milik SEC. Mereka meminta pengawasan ketat terhadap tokenized stocks karena di nilai berisiko besar.