Jakarta, Ngenelo.net, – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer sebagai tersangka. Kasus ini juga menyeret 10 orang lain yang ikut di amankan dalam operasi tangkap tangan. Momen emosional terlihat saat Wamenaker Immanuel Ebenezer menangis ketika di giring menuju konferensi pers.
Dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025) sore, suasana berubah tegang. Para tersangka di panggil satu per satu. Mereka mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK. Immanuel Ebenezer tampak menunduk sambil menyeka air mata saat masuk ke ruang pers.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengumumkan keputusan penting tersebut. Dari belasan orang yang di amankan sejak Rabu malam, total ada 11 orang yang naik status sebagai tersangka.
“Setelah melakukan pemeriksaan intensif dan gelar perkara, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah saudara IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) selaku Wamenaker,” ujar Setyo.
Kasus Pemerasan Layanan K3
Penetapan tersangka terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer terkait dugaan pemerasan. Modusnya berkaitan dengan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. KPK menduga ada transaksi suap yang terjadi dalam pengurusan layanan tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan pejabat tinggi negara. Nama Wamenaker Immanuel Ebenezer langsung trending di media sosial. Publik terkejut karena kasus ini tercatat sebagai OTT pertama yang menjerat anggota kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menyusul penetapan tersangka, KPK menahan semua pihak yang terlibat. Wamenaker bersama 10 tersangka lain akan menjalani masa penahanan pertama selama 20 hari di Rumah Tahanan Cabang KPK. Proses hukum akan terus berjalan untuk memperdalam dugaan keterlibatan masing-masing pihak.
Dampak Politik Penetapan Wamenaker Immanuel Ebenezer
Kasus Wamenaker ini di prediksi akan berdampak besar pada citra pemerintahan. Sorotan publik makin tajam karena jabatan yang di sandang bukan posisi biasa. Sebagai wakil menteri, kepercayaan publik menjadi taruhan.
Keterlibatan pejabat kabinet dalam kasus besar seperti ini membuat KPK kembali berada di garis depan pemberantasan korupsi. Langkah tegas menetapkan Immanuel Ebenezer sebagai tersangka sekaligus pesan keras bagi pejabat lain agar tidak menyalahgunakan jabatan.
Kini, publik menunggu proses persidangan dan pembuktian di pengadilan. Kasus ini akan menjadi catatan penting dalam perjalanan politik dan hukum di Indonesia.