Sabtu, 27 September 2025 14:35 WIB

NGERI! Balita di Sukabumi Meninggal Karena Cacing dalam Tubuh

Sukabumi, Ngenelo.net, – Sukabumi digemparkan kasus balita bernama Raya. Bocah ini meninggal setelah tubuhnya dipenuhi cacing dalam tubuh. Kasusnya mengejutkan warga, bahkan sempat viral di media sosial.

Raya berasal dari Kecamatan Kabandungan. Ia dibawa ke RSUD Syamsudin pada 13 Juli 2025. Saat tiba, ia sudah tidak sadarkan diri sejak sehari sebelumnya.

Melansir laman detikjabar, Dokter Irfan, Humas sekaligus dokter IGD, menceritakan kondisi awal pasien. “Pasien datang dibawa keluarga dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat,” ujarnya.

Cacing dalam Tubuh Terlihat Keluar Lewat Hidung

Kejadian mengejutkan muncul di IGD. Tiba-tiba cacing keluar dari hidung Raya. Dari sini, dokter menduga ada infeksi cacing dalam tubuh yang parah.

Setelah stabil, pasien dirujuk ke ruang PICU. Pemeriksaan menunjukkan penyakit askariasis, infeksi akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Parasit ini biasa menetas di usus dan bisa masuk ke organ lain.

“Infeksi bisa terjadi saat telur cacing tertelan. Telur menetas di usus lalu larva menyebar lewat darah. Bisa ke otak, sehingga pasien tidak sadar,” jelas dr Irfan di kutip dari laman detikJabar, Rabu (20/8/2025).

Penyebab Infeksi Cacing dalam Tubuh Balita

Selain menyerang usus, cacing juga masuk saluran pernapasan. Hal inilah yang membuat cacing dalam tubuh Raya bisa keluar lewat hidung dan mulut.

Sementara, dokter menduga sumber infeksi berasal dari lingkungan tempat tinggal. Rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka membuat Raya sering bermain tanpa alas kaki.

“Sepertinya pasien sering bermain di tanah tanpa alas kaki. Itu memperbesar risiko infeksi,” tambahnya.

Kombinasi Penyakit dan Cacing dalam Tubuh

Infeksi parah cacing dalam tubuh ternyata bukan satu-satunya masalah. Raya juga di duga mengalami komplikasi tuberkulosis meningitis. Orang tua balita itu di ketahui sedang dalam pengobatan TB paru.

“Jadi kemungkinan penyebabnya kombinasi antara infeksi cacing dan TB,” terang Irfan.

Sayangnya, upaya medis tidak berhasil menyelamatkan Raya. Obat cacing tak mampu bekerja optimal karena kondisinya sudah kritis.

“Raya di bawa ke rumah sakit dalam kondisi terminal. Obat tidak bisa seefektif itu. Akhirnya, Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB,” tutup Irfan.

Kesaksian Keluarga Soal Cacing

Keluarga korban menyaksikan langsung cacing keluar dari tubuh Raya. Edah, kerabat korban, mengaku kaget saat melihat hal tersebut di IGD.

“Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat,” ungkapnya.

Sementara Sarah, bibi korban, menceritakan kebiasaan Raya sebelum sakit. Ia sering bermain dengan anak-anak lain di sekitar rumah.

Namun, keluarga baru mengetahui bahwa ada banyak cacing dalam tubuh Raya setelah balita itu meninggal. Mereka menyebut faktor kebersihan dan pola hidup sederhana sebagai penyebabnya.

Pentingnya Kebiasaan Cuci Tangan

Kasus Raya menjadi pengingat bagi masyarakat. Cacing dalam tubuh bisa berakibat fatal jika tidak di tangani sejak dini.

Sementara, kebersihan lingkungan, makanan, serta kebiasaan mencuci tangan menjadi kunci pencegahan. Bermain tanpa alas kaki di tanah juga meningkatkan risiko tertular cacing gelang.

Meski kasus parah jarang terjadi, dokter menekankan pentingnya deteksi dini. Jika anak mengalami gejala cacingan seperti perut buncit, lesu, atau keluar cacing saat buang air, segera lakukan pemeriksaan medis.