Jakarta, Ngenelo.net, – Presiden Prabowo Subianto akan melantik Wakil Panglima TNI di Batujajar, Bandung. Pelantikan ini menjadi momen penting. Jabatan tersebut telah kosong sejak tahun 2000. Tepatnya sejak Jenderal Fachrul Razi melepas jabatan itu.
Jabatan Wakil Panglima TNI terakhir diisi pada era Presiden Abdurrahman Wahid. Setelahnya, pos ini di biarkan kosong. Kini, di era Prabowo, posisi strategis ini kembali diaktifkan.
Pelantikan di gelar minggu, 10 Agustus 2025, di Pusdiklatpassus Kopassus. Lokasi ini berada di Kabupaten Bandung Barat. Upacara militer besar akan mengiringi pelantikan.
Prabowo Hidupkan Kembali Wakil Panglima TNI
Wakil Panglima TNI di butuhkan dalam struktur komando. Jabatan ini sejatinya telah dihidupkan sejak era Presiden Joko Widodo. Tepatnya lewat Perpres Nomor 66 Tahun 2019.
Perpres itu mengatur organisasi TNI secara lengkap. Di dalamnya tertulis jelas bahwa Wakil Panglima TNI menjadi unsur pimpinan. Namun, hingga Jokowi lengser pada Oktober 2024, jabatan ini belum juga di isi.
Dalam perpres yang di tandatangani Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo ini mengatur mengenai Susunan Organisasi TNI.
Di kutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, perpres tersebut menyatakan bahwa organisasi TNI terdiri atas Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL, dan Mabes TNI AU.
”Markas Besar TNI, menurut perpres ini, meliput unsur pimpinan terdiri atas panglima dan wakil panglima,” tulis keterangan laman tersebut.
Dalam perpres itu juga di tegaskan bahwa panglima TNI merupakan pimpinan TNI di jabat oleh perwira tinggi yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada presiden sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kini, Prabowo menuntaskan mandat itu. Ia memilih untuk melantik Wakil Panglima di tengah momen besar. Tidak hanya pelantikan, acara juga menjadi ajang unjuk kekuatan militer TNI.
Sejumlah Jenderal Berpotensi Dilantik
Siapa yang akan di lantik menjadi Wakil Panglima TNI belum di umumkan. Namun, sejumlah nama perwira tinggi layak masuk bursa.
Tiga nama paling kuat berasal dari matra darat, laut, dan udara. Mereka adalah Jenderal Maruli Simanjuntak (KSAD), Laksamana Muhammad Ali (KSAL), dan Marsekal Tonny Harjanto (KSAU).
Namun, peluang juga terbuka bagi perwira bintang tiga. Mereka bisa di promosikan menjadi jenderal bintang empat. Hal ini sesuai aturan TNI dan Perpres Nomor 16 Tahun 2019.
Peran Strategis Wakil Panglima TNI
Wakil Panglima bukan jabatan simbolik. Peran strategisnya di atur dalam Pasal 14 ayat (3) Perpres 16 Tahun 2019. Wakil panglima membantu tugas harian Panglima TNI.
Selain itu, ia memberi saran kepada panglima soal postur TNI. Ia juga membantu pengembangan strategi, doktrin, dan penggunaan kekuatan TNI. Bila panglima berhalangan, Wakil Panglima akan menggantikan.
Wakil Panglima juga bertugas membina interoperabilitas tri matra. Ini penting dalam menghadapi ancaman modern. Jabatan ini membuat komando TNI semakin solid dan adaptif.
Upacara Militer Jadi Ajang Sejarah
Upacara pelantikan kali ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah gelar pasukan operasional sekaligus kehormatan militer. Ribuan pasukan dari tiga matra hadir di Batujajar.
Presiden Prabowo akan hadir langsung memimpin pelantikan. Menhan Sjafrie Sjamsoeddin juga di jadwalkan hadir. Perwira-perwira dari berbagai satuan akan naik pangkat dalam momen ini.
Sementara, Pangkopassus, Pangkormar, dan Pangkorpasgat akan naik dari bintang dua ke bintang tiga. Lima kodam baru, satuan marinir, dan satuan komando lainnya juga akan di resmikan.
Sinergi Tiga Matra TNI Diperkuat
Langkah Prabowo melantik Wakil Panglima ini memperkuat sinergi militer. Interoperabilitas antar matra menjadi kunci kekuatan TNI ke depan. Jabatan ini jadi motor koordinasi lintas angkatan.
Dengan struktur baru, pembinaan kekuatan dan taktik militer akan lebih terpadu. Wakil Panglima akan menjadi tangan kanan panglima. Ia membantu membentuk kebijakan strategis pertahanan negara.
Langkah ini juga menjadi simbol kebangkitan militer Indonesia. Setelah 25 tahun kosong, Wakil Panglima TNI hadir kembali dengan mandat yang besar.