Jakarta, Ngenelo.net, – Pentingnya belajar atur keuangan sejak dini kembali di tegaskan oleh Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009–2014.
Ia mengingatkan bahwa literasi finansial tidak bisa hanya mengandalkan kurikulum sekolah.
Dalam acara LPS Financial Festival 2025, Rabu (6/8/2025), Nuh mengatakan bahwa anak muda harus aktif mencari ilmu keuangan dari luar sistem pendidikan formal.
“Kalau seandainya di kurikulum itu belum ada dan ternyata di dalam kehidupannya itu sangat di butuhkan, maka acara-acara seperti ini menjadi sangat penting,” tegasnya.
Belajar Atur Keuangan Tak Bisa Hanya di Sekolah
Mohammad Nuh menilai dunia pendidikan formal belum sepenuhnya memfasilitasi kebutuhan dasar anak muda soal finansial. Ia menyebut sekolah hanya mencakup sebagian kecil dari realitas hidup.
“Jangan mengandalkan ilmu itu di dapat di bangku sekolah. Bangku sekolah itu scope-nya lebih kecil di banding dengan kehidupannya itu sendiri,” ujarnya.
Pernyataan itu membuka mata, betapa pentingnya kesadaran untuk belajar atur keuangan dari berbagai sumber.
Menurut Nuh, kegiatan seperti LPS Financial Festival bisa menjadi sarana strategis memperluas wawasan anak muda tentang dunia finansial.
Ilmu Finansial Ada di Mana-Mana, Asal Mau Cari
Ia mendorong generasi muda untuk tidak ragu menyerap ilmu dari siapa saja, bahkan dari pengalaman orang lain.
“Jangan ragu dimanapun dan kepada siapapun kita bisa mengambil ilmu dan pengalaman seseorang,” katanya.
Hal ini mempertegas bahwa belajar atur keuangan harus jadi upaya sadar yang terus diusahakan.
Investasi Ilmu Finansial = Investasi Masa Depan
Mengatur keuangan bukan hanya soal menghitung pengeluaran. Lebih dari itu, ini soal kesiapan hidup. Nuh mengingatkan bahwa kecakapan finansial bisa jadi kunci menghadapi tantangan masa depan.
“Mohon betul teman-teman di mahasiswa, belajar betul tentang bagaimana caranya mengelola keuangan itu, karena memang keuangan ini menjadi bagian dari kehidupan itu,” pungkasnya.
Mulai dari Sekarang, Mulai dari Mana Saja
Pesan penting dari tokoh nasional ini sederhana namun tajam: belajar atur keuangan itu harus di mulai sejak muda, tanpa perlu menunggu kurikulum datang mengetuk pintu.
Dunia terus berubah, dan kemampuan finansial adalah bekal untuk bertahan, berkembang, bahkan menang.