Lomba Kebun Kopi di Kepahiang Resmi Dimulai, Siapa Jurinya?

Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata, S.Ip saat menghadiri Lomba Kebun Kopi.
Lomba Kebun Kopi di Kepahiang Jadi Sorotan, Bupati Turun Langsung
Kepahiang, Ngenelo.net, – Lomba Kebun Kopi yang di gelar di Kabupaten Kepahiang resmi di mulai, dan menjadi magnet perhatian publik sejak pembukaannya pada Sabtu 14 Juni 2025.
Dengan mengusung semangat peningkatan sektor pertanian, khususnya kopi robusta, Bupati H. Zurdi Nata, S.Ip memimpin langsung peresmian kegiatan yang berlangsung di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kabawetan.
Tak hanya menjadi bagian dari program 100 hari kerja, Lomba Kebun Kopi ini juga di harapkan menjadi lompatan besar dalam mengangkat kesejahteraan petani lokal.
Keberadaan Lomba ini menjadi langkah nyata Pemkab Kepahiang dalam menyulut gairah baru di kalangan petani.
Acara ini pun di hadiri oleh tokoh penting seperti Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol ARH Moch. Erfan Yuli Saputro, Kadis Pertanian Ir. Taufik, Kepala BKD Jono Antoni, Kadis Kominfo Dicky Iswandi, Camat Kabawetan, hingga perwakilan Kelompok Tani Pamas Tani Sumber Sari.
“Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tapi langkah strategis untuk mengubah wajah pertanian kopi Kepahiang menjadi lebih berkualitas dan kompetitif,” kata Bupati.
Penjurian Profesional dan Dukungan Penuh Pemerintah
Dalam laporan resminya, Kepala Dinas Pertanian Ir. Taufik menyampaikan bahwa Lomba Kebun Kopi ini di ikuti oleh 25 kelompok tani terbaik.
Proses seleksi di lakukan secara ketat dan bertahap. Dari 25 peserta, akan di saring menjadi 10 besar dan selanjutnya menjadi 5 besar.
Para pemenang akan mendapatkan penghargaan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati pada peringatan Hari Kemerdekaan bulan Agustus mendatang.
“Kami tidak main-main dalam penilaian. Dewan juri terdiri dari para ahli perkopian, seperti Bapak Karjo Matajat dari Yayasan KAPPI dan Bapak Ahmad Supriono dari Kopista Indonesia,” ujar Taufik.
Menurutnya, Lomba Kebun Kopi ini juga menjadi ajang pembinaan dan penguatan kapasitas petani.
Dengan keterlibatan juri profesional, di harapkan para peserta bisa belajar secara langsung bagaimana cara mengelola kebun secara maksimal agar hasil panen kopi bisa meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Lomba Kebun Kopi Diharapkan Jadi Edukasi dan Wisata Baru
Bupati H. Zurdi Nata menegaskan bahwa Lomba Kebun Kopi bukan hanya soal penghargaan atau juara semata.
Ia menaruh harapan besar agar kegiatan ini menjadi ruang belajar bagi seluruh petani kopi di Kepahiang.
Menurutnya, edukasi kepada petani adalah salah satu kunci keberhasilan dalam transformasi sektor pertanian daerah.
“Penilaian harus objektif. Para pemenang nantinya akan kita dorong menjadi agen edukasi dan percontohan bagi kelompok tani lain,” ujar Zurdi Nata.
Sementara itu, di lansir dari laman media center kabupaten Kepahiang, Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol ARH Moch. Erfan Yuli Saputro turut memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan lomba.
Ia bahkan memiliki gagasan bahwa kebun kopi milik pemenang bisa di jadikan wisata edukasi.
“Saya mendukung kegiatan lomba ini. Semoga nantinya kebun milik kelompok tani yang menang bisa di jadikan percontohan bagi petani lainnya, bahkan menjadi destinasi wisata edukasi kopi. Dengan demikian, wisatawan bisa mengetahui proses kopi dari pembibitan hingga menjadi minuman,” harap Dandim.
Dorong Kopi Robusta Kepahiang Jadi Komoditas Nasional
Lomba Kebun Kopi ini menjadi momentum penting dalam mendorong eksistensi kopi robusta Kepahiang ke level nasional.
Pemerintah daerah menilai bahwa upaya perbaikan kualitas melalui lomba semacam ini bisa berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
Tak hanya soal teknik budidaya, namun juga membuka potensi pasar yang lebih luas dengan kopi robusta sebagai produk unggulan daerah.
“Kegiatan ini harus berkelanjutan. Kami ingin kopi Kepahiang di kenal luas karena kualitasnya, bukan hanya kuantitas,” tambah Kepala Dinas Pertanian.
Ke depan, Pemkab Kepahiang akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat, pelaku UMKM kopi, dan investor lokal.
Mereka berharap agar hasil dari Lomba Kebun Kopi ini tidak berhenti pada satu titik, melainkan menjadi awal dari pergerakan agribisnis kopi yang lebih terstruktur.