Ngenelo.net, Money, – Forex Factory mencatat inflasi tahunan AS sebesar 2,3% pada April 2025 sebagai angka terendah sejak 2021, menimbulkan reaksi beragam dari pasar global.
Menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, inflasi sedikit lebih rendah dari perkiraan, yang di soroti secara mendalam oleh komunitas Forex Factory sebagai sinyal penting bagi pelaku pasar forex.
Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sebesar 0,2% pada April, menyamai ekspektasi pasar, namun menurunkan tingkat inflasi tahunan menjadi 2,3%.
Angka ini sedikit di bawah proyeksi 2,4% dan menjadi sorotan utama karena bisa memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed dalam jangka pendek.
Sementara itu, CPI inti—yang tidak mencakup harga pangan dan energi—juga meningkat 0,2%, tetap sesuai dengan ekspektasi. Meskipun di bawah kenaikan 0,3% bulan sebelumnya.
Dalam forum, para analis dan trader menilai data ini sebagai sinyal bahwa tekanan inflasi mulai mereda. Namun tetap di bayangi ketidakpastian dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Tarif Trump Jadi Faktor Tak Pasti, Forex Factory Perkirakan Volatilitas Pasar Meningkat
Forex Factory juga menyoroti peran tarif ekspor-impor yang di berlakukan oleh Trump. Ini sebagai elemen yang memperumit arah inflasi dan strategi pasar.
Meskipun data CPI bulan April menunjukkan ketenangan, para trader di Forex Factory melihat risiko lonjakan inflasi tetap tinggi seiring ancaman tarif lanjutan.
Dilansir dari laman CNBC, menurut Robert Frick, ekonom Navy Federal Credit Union, kebijakan tarif telah mulai terasa, meskipun sebagian importir kemungkinan masih menyerap biaya tambahan tersebut.
Hal ini sejalan dengan prediksi yang memperkirakan tekanan inflasi akan kembali meningkat pada musim panas. Tergantung arah negosiasi dagang AS, terutama dengan China.
Harga rumah—komponen utama CPI—naik 0,3%, memberikan kontribusi besar terhadap indeks secara keseluruhan.
Harga energi, setelah sempat turun pada Maret, kembali naik 0,7%, sedangkan harga makanan turun tipis 0,1%.
Sementara, volatilitas di sektor energi dan pangan masih tinggi dan bisa memengaruhi pergerakan pasar forex dalam jangka pendek.
Forex Factory Amati Dampak Kebijakan Fed dan Pasar Terhadap Dolar AS
Para anggota Forex Factory secara aktif memperdebatkan apakah data inflasi terbaru cukup kuat untuk mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Sinyal dari inflasi yang melemah bisa mendorong perubahan besar dalam pergerakan Dolar AS.
Sebelumnya, para pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni 2025.
Namun, data terbaru mendorong revisi ekspektasi menjadi September, dengan kemungkinan hanya dua kali pemangkasan tahun ini. Ini membuat proyeksi nilai tukar Dolar AS di Forex Factory semakin fluktuatif.
Forex Factory juga mencatat bahwa pendapatan per jam rata-rata riil tidak berubah pada April namun meningkat 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Data ini menjadi pertimbangan tambahan dalam menilai kekuatan permintaan domestik AS. Yang merupakan elemen kunci dalam menentukan arah kebijakan moneter ke depan.
Dalam waktu dekat, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada data Harga Produsen (PPI) yang di rilis BLS pada hari Kamis. Karena di anggap sebagai indikator utama yang mendahului inflasi konsumen.
Forex Factory memprediksi bahwa jika angka PPI menunjukkan peningkatan, maka tekanan terhadap Fed untuk tetap hawkish akan meningkat.
Jadikan Data Inflasi sebagai Kompas Strategi Trading
Dalam forum dan kalender ekonomi Forex Factory, laporan CPI April menjadi fokus utama karena berpotensi mengubah arah pasar secara global.
Dengan volatilitas yang meningkat dan arah kebijakan The Fed yang belum pasti, Forex Factory jadi rujukan penting bagi trader dan investor. Khususnya untuk membaca peluang dan risiko terkini.
Kondisi inflasi yang lebih rendah dari perkiraan memberikan angin segar sementara bagi perekonomian AS. Namun, bayang-bayang tarif baru dan ketegangan geopolitik tetap menghantui.
Forex Factory menilai bahwa kombinasi antara data ekonomi dan kebijakan internasional akan menciptakan dinamika pasar yang tidak dapat di prediksi secara linier.
Bagi pelaku pasar yang mengandalkan analisa, periode ini menjadi momen penting untuk menyesuaikan strategi. Terutama dalam menghadapi ketidakpastian dari The Fed dan gejolak kebijakan perdagangan AS.
Dengan dukungan data real-time dan diskusi mendalam antar anggota komunitas, ini tetap menjadi platform utama dalam navigasi dunia forex global.