Ngenelo.net, News Update, – Profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos menjadi sorotan usai di tunjuk menggantikan Rhenald Kasali di jajaran komisaris PT Pos Indonesia (Persero).
Penunjukan resmi dilakukan Kementerian BUMN menyusul pengunduran diri Rhenald per 20 April 2025.
“Saya sudah mengundurkan diri sejak 20 April yang lalu,” kata Rhenald di kutip dari laman Tempo, Rabu 30 April 2025.
Hal ini menandai akhir masa jabatannya sebagai Komisaris Utama, dan sekaligus membuka jalan bagi Budi Djatmiko.
Profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos menunjukkan pengalaman panjang dalam dunia pendidikan, bisnis, dan keorganisasian.
Ia sudah bergabung di PT Pos sejak Juli 2024 sebagai Komisaris Independen sebelum akhirnya naik menjadi Komisaris Utama.
Perjalanan Karier Budi Djatmiko di Dunia Organisasi dan Bisnis
Profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos tidak terlepas dari kiprahnya sejak puluhan tahun lalu.
Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah, 16 September 1964 ini, dikenal luas sebagai tokoh pendidik dan aktivis sosial.
Ia mendirikan Rumah Yatim dan Tafizh Quran Madani sejak 1997, yang masih aktif ia bina hingga sekarang.
Selain itu, Budi menjabat sebagai Dewan Pembina ICMI Jawa Barat sejak 2022. Ia juga pernah menjadi Ketua Aptisi Jabar (2012–2014), pengurus Gapensi Bandung (1989–1992), dan Kadin Jabar (1988–1991).
Tidak hanya dalam organisasi, Budi juga aktif di dunia bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Hafara Indonesia (1999–2005), Komisaris Utama PT Kualitas Nasional Indonesia (1990–2005), serta Komisaris Utama PT Edu Sarana Informatika sejak 2013.
Profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos merepresentasikan sosok dengan kombinasi pengalaman organisasi, bisnis, dan sosial yang kuat, sebuah latar belakang yang cocok untuk posisi strategis di perusahaan milik negara.
Dukungan Budi Djatmiko kepada Prabowo Sejak 2019
Tak hanya di kenal sebagai profesional dan pendidik, profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos juga kerap dikaitkan dengan politik, terutama karena kedekatannya dengan Prabowo Subianto.
Dalam Pilpres 2024, Budi secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran. Ia juga aktif menyerukan agar kampus tidak terlibat dalam politik praktis.
Dukungan Budi terhadap Prabowo bukanlah hal baru. Pada Pilpres 2019, ia memimpin Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia (Geraaak) yang secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi di Balai Kartini Jakarta.
Pernyataan-pernyataan tersebut semakin memperkuat profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos sebagai tokoh yang tak hanya aktif di bidang profesional, namun juga vokal dalam isu kebangsaan dan politik nasional.
“Kami percaya pemimpin yang kuat lahir dari kejelasan visi dan keberanian menghadapi tantangan. Itu alasan saya mendukung Prabowo,” ujar Budi dalam salah satu wawancara terdahulu.
Gaji dan Tunjangan Komisaris Utama PT Pos Indonesia
Penunjukan Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos menimbulkan rasa penasaran publik mengenai besaran gaji yang ia terima di posisi barunya.
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-3/MBU/03/2023, gaji komisaris utama di tetapkan sebesar 85 persen dari gaji Direktur Utama.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Pos Indonesia per 31 Desember 2023, total imbalan untuk dewan komisaris mencapai Rp16,71 miliar untuk lima anggota.
Artinya, setiap komisaris berhak menerima rata-rata Rp3,34 miliar per tahun, atau sekitar Rp278,55 juta per bulan.
Namun, jumlah pasti yang di terima oleh masing-masing komisaris termasuk Budi Djatmiko belum bisa di pastikan. Sebab dalam laporan tersebut rincian per individu tidak di jabarkan.
Selain gaji pokok, Komisaris Utama Pos juga mencakup hak atas tunjangan dan fasilitas tambahan.
Ini mencerminkan tingkat tanggung jawab tinggi sebagai pengawas kinerja perusahaan milik negara.
Tantangan dan Harapan untuk Kepemimpinan Budi Djatmiko
Dengan posisi strategis di perusahaan nasional, profil Budi Djatmiko Komisaris Utama Pos kini membawa harapan besar terhadap perbaikan kinerja dan modernisasi PT Pos Indonesia.
Di tengah transformasi digital dan persaingan ketat sektor logistik, pengalaman panjang Budi di berbagai bidang di anggap sebagai modal penting.
Tantangan yang akan di hadapi termasuk peningkatan efisiensi, digitalisasi layanan, dan perluasan jangkauan distribusi, termasuk ke daerah terpencil.
Harapan masyarakat agar PT Pos lebih adaptif dan transparan juga menjadi tanggung jawab yang melekat pada posisi Budi saat ini.
Dengan jejak rekam yang kuat dan relasi luas, Budi Djatmiko di harapkan mampu menjawab tantangan tersebut dan membawa perubahan signifikan bagi perusahaan.