Ngenelo.net, Religi, – Pondok Gede kembali menjadi sorotan nasional. Asrama Haji Pondok Gede berubah menjadi miniatur Tanah Suci saat pelaksanaan gladi posko Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446H/2025M.
Simulasi yang di gelar oleh Kementerian Agama ini berlangsung penuh haru dan menyentuh hati para peserta maupun pengamat.
Dalam suasana yang menyerupai Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, tangisan seorang “jemaah” menggema.
Teriakan tersebut bukan kejadian nyata, melainkan bagian dari skenario untuk menguji kesiapan petugas menghadapi kondisi darurat.
Di tengah keramaian Pondok Gede, para petugas PPIH menunjukkan reaksi sigap, empatik, dan penuh pengertian terhadap jemaah.
Salah satu adegan paling emosional terjadi saat petugas berperan sebagai jemaah kebingungan, menangis, dan bertanya-tanya dirinya berada di mana.
Respons petugas begitu menyentuh, dengan pelukan, kata-kata lembut, dan penguatan spiritual yang membuat suasana Pondok Gede serasa betul-betul di Tanah Suci.
Latihan Tanggap Darurat, Petugas PPIH Jalani Simulasi Nyata
Setiap sudut Pondok Gede di sulap layaknya lokasi pergerakan jemaah di Arab Saudi.
Gladi posko ini mencakup simulasi pergerakan di bandara Jeddah, Madinah, hingga Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Adegan jemaah lansia kelelahan pun di peragakan secara nyata, termasuk penanganannya yang cepat dan humanis oleh petugas.
Dilansir dari laman Kemenag RI, Fasilitator utama, Harun Arrasyid, menjelaskan bahwa sebelum praktik lapangan di lakukan, seluruh petugas PPIH telah mengikuti pembekalan teori melalui Tactical Floor Game (TFG).
Melalui metode ini, mereka bisa memvisualisasikan dengan tepat bagaimana pergerakan jemaah haji berlangsung dari awal hingga akhir.
“Pondok Gede menjadi tempat belajar yang sangat efektif karena suasananya bisa di buat seolah-olah seperti di Tanah Suci,” ujar Harun.
Ia menambahkan bahwa skenario yang di buat sengaja menghadirkan berbagai situasi ekstrem seperti jemaah meninggal, kehilangan dokumen, amnesia, hingga permasalahan akomodasi agar petugas siap dalam kondisi apapun.
Pondok Gede Jadi Saksi Persiapan Total PPIH Sambut Haji 2025
Persiapan ini tak hanya fokus pada teknis pelayanan, namun juga pada aspek psikologis dan spiritual.
Slamet, salah satu fasilitator PPIH, memberikan pembekalan tentang safari wukuf reguler maupun khusus.
Tim safari wukuf khusus terdiri dari personel PKP3JH, petugas kesehatan, pembimbing ibadah, dan layanan lainnya yang bertugas menjaga kondisi jemaah, baik secara fisik maupun mental.
“Ini bukan sekadar simulasi, tapi bagian dari ibadah. Kami ingin semua petugas meresapi bahwa mereka adalah pelayan tamu Allah. Dan Pondok Gede memberikan ruang terbaik untuk latihan ini,” jelas Slamet penuh semangat.
Kegiatan gladi posko ini di akhiri dengan praktik menyeluruh mulai dari penyambutan hingga pendorongan jemaah di Armuzna.
Evaluasi menyeluruh di lakukan untuk mengukur kesiapan para petugas sebelum terbang ke Arab Saudi.
Dengan keseriusan, empati, dan latihan intensif yang di laksanakan, simulasi ini menjadi simbol kesiapan Indonesia dalam menyambut musim haji 2025.
Transformasinya menjadi “Tanah Suci” sementara mencerminkan dedikasi tinggi para petugas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah.
Pondok Gede Tak Hanya Asrama, Tapi Benteng Ibadah Haji Indonesia
Simulasi haji yang berlangsung di Pondok Gede bukan hanya menguji fisik dan mental petugas, namun juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Agama, serta fasilitator berpengalaman, simulasi ini untuk kelancaran ibadah haji jemaah Indonesia.
Melalui artikel ini, di harapkan publik dapat melihat betapa seriusnya persiapan yang di lakukan petugas Haji 2025.
Tak hanya tempat berkumpul para petugas, namun juga ladang pahala dan ujian profesionalisme.