Tangkapan layar video viral maling kopi kepahiang. Kondisi Ma, remaja 18 tahun yang di duga maling kopi di Kepahiang, saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD Kepahiang.Tangkapan layar video viral maling kopi kepahiang. Kondisi Ma, remaja 18 tahun yang di duga maling kopi di Kepahiang, saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD Kepahiang.

Ngenelo.net, Kepahiang, – Kondisi Ma, remaja 18 tahun yang di duga maling kopi di Kepahiang, saat ini menjadi sorotan masyarakat luas.

Seperti kita ketahui, kasus ini viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi.

Ma, warga Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, hingga saat masih di rawat intensif di RSUD Kepahiang akibat luka tembak di bagian rusuk.

Ia di tembak oleh Zainun, seorang petani kopi asal Desa Karang Endah, Sabtu 12 April 2025, usai di duga melakukan pencurian biji kopi di kebun milik Zainun.

Menurut keterangan, saat kejadian Zainun mengira suara dari semak-semak adalah babi.

Ia kemudian menembakkan senapan angin ke arah sumber suara.

Namun, yang tertembak ternyata adalah Ma, yang diduga tengah beraksi sebagai maling kopi.

Karung dan Biji Kopi Jadi Bukti Dugaan Aksi Maling Kopi

Setelah mendengar suara rintihan, Zainun menyadari bahwa tembakannya mengenai manusia.

Di sekitar lokasi penembakan, di temukan karung berisi biji kopi yang belum lama di petik—menguatkan dugaan bahwa Ma tengah melakukan pencurian.

Barang bukti tersebut kemudian di serahkan ke pihak berwajib bersama pelaku pascakejadian.

Kepala Desa Karang Endah, Didi Aprianto, menyatakan bahwa kasus ini sudah di tangani oleh Polsek Kepahiang.

Ia juga menegaskan bahwa warga mengikuti prosedur hukum dalam menangani insiden yang melibatkan dugaan maling kopi ini.

“Untuk pelaku masih di rawat di RSUD Kepahiang. Kasusnya sudah diserahkan Polsek Kepahiang,” ujar Didi.

Kasus Maling Kopi di Kepahiang Viral, Netizen Bereaksi Keras

Aksi dugaan maling kopi yang di lakukan Ma menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.

Banyak warganet mengecam aksi pencurian yang kian marak di wilayah perkebunan kopi, terutama menjelang musim panen seperti sekarang.

Video kejadian dengan karung berisi kopi turut menyebar luas, memicu rasa simpati sekaligus keprihatinan terhadap nasib para petani.

Tak sedikit pula netizen yang meminta pemerintah lebih serius dalam melindungi para petani dari aksi pencurian yang merugikan.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Ma tidak sendirian. Ia di duga bersama seorang rekan yang berhasil melarikan diri saat tembakan di lepaskan.

Musim Panen Kopi: Masa Rawan

Insiden ini memperlihatkan betapa rentannya para petani saat musim panen tiba.

Harga kopi yang terus naik menjadikan kebun-kebun kopi sasaran empuk para maling kopi yang beroperasi diam-diam.

Tidak hanya itu, lemahnya pengawasan dan belum efektifnya regulasi turut menjadi pemicu aksi kejahatan ini.

Sementara, larangan penjualan kopi basah di beberapa daerah ternyata belum cukup efektif.

Kopi yang belum di keringkan tetap dapat di jual ke pengepul lokal tanpa pemeriksaan ketat, menciptakan peluang bagi para pelaku untuk menjual hasil curian dengan mudah.

Situasi ini makin memperparah ketakutan petani akan kehilangan hasil panen.

Karena itu, selain perlindungan fisik di kebun, petani berharap ada sistem hukum yang tegas dan mendalam terhadap pelaku maling kopi.

Diharapkan Ada Langkah Nyata Lawan Maling Kopi

Saat ini, kondisi Ma masih dalam pengawasan tim medis akibat luka tembak yang cukup serius.

Namun perhatian masyarakat kini tertuju pada bagaimana penanganan hukum terhadap kasus ini, termasuk pengejaran terhadap rekan Ma yang melarikan diri.

Kejadian ini menjadi alarm bagi semua pihak bahwa aksi maling kopi bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga menyangkut keamanan dan ketenangan para petani.

Harus ada tindakan konkret dari pemerintah dan aparat hukum agar para pelaku bisa di berantas dan hasil panen rakyat tidak terus menjadi incaran.

Petani berharap adanya regulasi perdagangan kopi yang lebih ketat, serta kebijakan yang berpihak pada perlindungan hasil bumi.

Karena jika maling kopi terus di biarkan, maka semangat petani untuk bertahan bisa luntur oleh rasa takut dan ketidakamanan yang berkepanjangan.

NETWORK: Daftar Website

NetworK