Wali Kota Bekasi Ungsikan Keluarga ke Hotel Bintang 4 Saat Banjir - Foto Ist - Ngenelo.netWali Kota Bekasi Ungsikan Keluarga ke Hotel Bintang 4 Saat Banjir - Foto Ist - Ngenelo.net

NGENELO.NET, BEKASI, – Saat bencana banjir hebat melanda Kota Bekasi, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono justru mengungsikan keluarganya ke hotel bintang empat.

Ini menuai beragam reaksi warganet, saat banyak warga harus berjuang menghadapi banjir, video yang menunjukkan istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, menginap di hotel viral di media sosial.

Seperti di beritakan sebelumnya, banjir melanda Kota Bekasi pada 3 hingga 4 Maret 2025.

Dan mengakibatkan delapan kecamatan terendam, menyebabkan ribuan warga terjebak dan mengalami kesulitan besar

Mereka merasa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya empati dari seorang pejabat kepada warganya yang sedang dilanda bencana.

Gubernur Dedi Mulyadi Berikan Teguran pada Istri Wali Kota Bekasi

Sementara, menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan teguran terbuka kepada istri Wali Kota Bekasi.

Dedi menegaskan bahwa pejabat publik, termasuk kepala daerah dan keluarganya, harus lebih sensitif terhadap penderitaan yang di alami masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam.

“Para pejabat harus berada di tengah masyarakat yang sedang menghadapi musibah, merasakan apa yang mereka rasakan.

Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial,” ujar Dedi Mulyadi di konferensi pers yang berlangsung di Kantor BPK RI Jawa Barat, Bandung, Rabu, 5 Maret 2025.

Kewenangan Sanksi untuk Wali Kota Bekasi Ada di Tangan Kemendagri

Meski mengkritik keras keputusan tersebut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa sanksi administratif terhadap Wali Kota Bekasi dan istrinya merupakan kewenangan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Namun, sebagai Gubernur, Dedi menyampaikan bahwa dirinya bisa memberikan teguran moral dan pembinaan terkait tindakan yang tidak mencerminkan kepemimpinan yang baik.

“Sanksi administratif itu bukan kewenangan saya, itu menjadi ranah Kemendagri.

Tetapi saya sebagai Gubernur Jawa Barat merasa perlu untuk memberikan teguran dan pembinaan agar para pejabat bisa lebih peka terhadap keadaan masyarakat yang mereka pimpin,” tegas Dedi.

Banjir di Bekasi: Sebuah Ujian Kepemimpinan

Banjir besar yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 menjadi ujian berat bagi para pejabat setempat, termasuk Wali Kota Bekasi.

Sebagian besar wilayah terendam, dan banyak warga yang kehilangan rumah dan harta benda mereka.

Sementara itu, Wiwiek Hargono yang mengungsi ke hotel, memicu perdebatan di kalangan masyarakat.

Ada yang menganggap bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap yang di harapkan dari seorang pejabat publik.

Warganet pun beramai-ramai mengungkapkan kekecewaan mereka melalui komentar-komentar di media sosial.

Mengkritik kurangnya empati pejabat yang seharusnya berada di lapangan, bersama dengan warga yang terkena dampak bencana.

Pesan Gubernur Dedi Mulyadi untuk Pejabat di Seluruh Jawa Barat

Lebih lanjut, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa para pejabat publik, termasuk kepala daerah dan keluarga mereka, harus menunjukkan sikap kepemimpinan yang lebih humanis dan terlibat langsung dalam membantu mengatasi musibah yang terjadi.

Menurut Dedi, para pejabat harus berada di garis depan, memberikan bantuan, dan mendampingi masyarakat yang sedang dilanda kesulitan.

“Kepala daerah itu di pilih oleh rakyat untuk melayani mereka. Saat musibah datang, kepala daerah harus ada bersama masyarakat, memberikan perhatian, dan membantu mereka melewati masa sulit ini,” ujar Dedi.

Pentingnya Kepemimpinan yang Peduli di Tengah Bencana

Peristiwa ini memberikan pembelajaran penting mengenai peran kepemimpinan dalam mengelola krisis.

Ketika bencana datang, bukan hanya keputusan administratif yang penting, namun juga keberadaan pemimpin di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Kepemimpinan yang baik adalah yang peduli, yang turun langsung, dan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, bukan kenyamanan pribadi.

Kepemimpinan Pejabat Publik Harus Tangguh dan Empatik

Keputusan keluarga Wali Kota Bekasi untuk mengungsi di hotel saat banjir menjadi sorotan luas. Mengingat banyaknya warga yang terjebak di rumah mereka dan membutuhkan perhatian dari pejabat publik.

Gubernur Dedi Mulyadi memberikan teguran tegas, mengingatkan bahwa pejabat publik harus lebih peka terhadap kesulitan masyarakat.

Ini adalah momen penting untuk menunjukkan sikap empati dan kepemimpinan yang responsif di tengah bencana.

NETWORK: Daftar Website

NetworK