RSUD Lebong Ungkap Penyebab 21 Santri Keracunan, Hasil EpidomologiBerdasarkan hasil epidomologi, RSUD Lebong Ungkap Penyebab 21 Santri Keracunan. foto: ngenelo-net

NGENELO.NET – RSUD Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu telah mengungkapkan apa yang menjadi penyebab 21 santri salah satu pondok pesantren alami keracunan massal, Sabtu 8 Februari 2025 lalu.

Lewat keterangannya, Minggu 9 Februari 2025  Plt. Direktur RSUD Lebong, Rachman, SKM., M.Si mengungkap penyebab utama ke 21 santri alami keracunan makanan  berasal dari mie instan yang dikonsumsi sebelumnya.

Penyebab keracunan yang di alami santri ini, berdasarkan  hasil penyelidikan epidemiologi yang telah di lakukan RSUD Lebong sebelumnya.

Hasil epidomologi yang telah di lakukan RSUD Lebong ini sendiri, tak jauh berbeda dari dugaan sebelumnya.

Mie instan yang di konsumsi para santri saat sarapan, di ketahui merupakan makanan sisa yang telah di masak pada malam harinya.

Makanan mie yang tersisa tersebut, kemudian di panaskan kembali oleh pengelola pondok pesantren untuk kemudian di sajikan kepada para santri saat sarapan pagi.

“Mie yang di sajikan kemungkinan sudah basi, karena memang sudah di masak pada malam harinya lalu di panaskan kembali untuk sarapan santri,” beber Rachman.

Mengenai kondisi terkini para santri, Plt Dirut RSUD Lebong menyampaikan secara umum sudah membaik.

Malah lanjutnya, para santri yang sebelumnya sempat menjalani perawatan medis sudah di perkenankan pulang pada siang harinya.

Peristiwa keracunan massal yang di alami para santri ini, sempat membuat geger. Khususnya paramedis di Puskesmas Taba Atas, yang menjadi lokasi perawatan pertama para santri.

Usai muntah-muntah, para santri di bawa ke Puskesmas Taba Atas karena menjadi lokasi penanganan medis yang terdekat.

Namun, lantaran kondisi ruang medis serta peralatan yang belum memadai para santri secara bertahap di bawa ke RSUD Lebong.

Mie Instan Basi

Informasi di peroleh, sehari sebelum peristiwa naas yang membuat para santri keracunan, pihak pesatren melakukan sebuah kegiatan dengan menyiapkan sejumlah makanan.

Di sini, terdapat beragam makanan, mulai dari nasi kuning, hingga mie instan. Di duga karena sayang membuang makanan yang tersisa, pihak pengelola pondok pesantren pun masih menyimpan mie instan tersisa dan di duga sudah basi yang tak habis saat kegiatan.

Oleh pengelola pesantren, mie instan tersebut di sajikan kembali kepada para santri untuk di jadikan sarapan.

Dari sini, usai menyantap sarapan yang di sediakan satu persatu para santri merasa mual, pusing hingga muntah-muntah.

Jumlah santri yang mengalami keracunan sebanyak 21 orang, di larikan segera ke Puskesmas Taba Atas guna mendapatkan perawatan medis, kemudian di bawa ke RSUD Lebong.

 

 

NETWORK: Daftar Website

NetworK