Jalan Desa Tanjung Harapan yang tak tersentuh pembangunan sejak di bangun era presiden Soeharto - Ngenelo.netJalan Desa Tanjung Harapan yang tak tersentuh pembangunan sejak di bangun era presiden Soeharto - Ngenelo.net

NGENELO.NET, – Sebelumnya, viral di media sosial warga Kepahiang terpaksa bergotong-royong untuk menandu jenazah akibat kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Kini, giliran warga Kabupaten Bengkulu Utara yang mengeluhkan kondisi Jalan Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya, yang menjadi potret nyata terabaikannya infrastruktur pedesaan.

Bayangkan, sejak di bangun pada zaman orde baru atau era presiden Soeharto, jalan ini tidak tersentuh perbaikan atau pembangunan.

Padahal, desa ini hanya berjarak 20 kilometer dari pusat ibu kota kabupaten, namun jalan ini nyaris tak lagi layak di sebut jalan.

Aspalnya sudah habis, menyisakan batu koral yang berserakan, sementara sebagian besar permukaan telah tergerus hingga hingga cekung ke dalam dan tinggal tanah licin saat hujan.

Ruas jalan dari Sukarami ke Simpang Tiga Masjid Tanjung Harapan sepanjang 3 kilometer adalah titik kerusakan terparah.

“Jalan ini seperti jalur yang di lupakan. Aspalnya sudah tidak ada, batu-batu berserakan, dan saat hujan, bebatuan yang tercampur tanah membuat jalan semakin licin seperti sabun,” ungkap Diro, warga setempat dengan nada kecewa.

Lebih lanjut Diro menjelaskan, ada satu jalur yang sempat di perbaiki 2 tahun lalu. Yakni jalan yang dari Pasar Unit 1 ke Desa Sukarami, namun sayangnya hanya sebagian saja, tidak semua sampai ke Desa Sukarami.

Selain itu, diro melanjutkan, sekitar satu bulan lalu jalan menuju kantor desa Tanjung Harapan baru selesai di perbaiki. “Sebelumnya juga rusak parah,” jelasnya.

Sisanya masih tetap berupa jalan yang sudah bisa di katakan hancur dan sangat sulit di lalui.

Jalan Desa Tanjung Harapan, Akses Utama yang Kini Tak Layak Dilalui

Secara keseluruhan, jalan sepanjang lebih dari 15 kilometer yang membentang dari Simpang Patung Tani ke SMA Padang Jaya hingga Desa Sukarami dulunya adalah akses utama warga Tanjung Harapan dan desa-desa sekitarnya menuju Kota Bengkulu.

Namun, sejak di bangun pada era Presiden Soeharto, jalan ini tidak pernah mendapatkan perbaikan.

“Dulu, sebelum ada jalan dari unit 1 ke Gunung Selan, semua warga dari Unit 3 hingga Unit 9 melewati jalan ini atau rute dari pasar unit 1 ke Desa Sukarami untuk ke Bengkulu.

Tapi sekarang, kondisinya seperti jalan mati. Kendaraan sulit lewat, dan aktivitas warga jadi sangat terhambat,” jelas Ngateri, Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat.

Jalan Desa Tanjung Harapan Rusak, Ekonomi Tersendat

Kerusakan jalan ini berdampak langsung pada perekonomian desa.

Desa Tanjung Harapan merupakan penghasil utama ikan air tawar, kelapa sawit, dan karet.

Namun, buruknya kondisi jalan membuat pengiriman hasil panen dan perikanan sering terhambat, menyebabkan kerugian bagi warga.

“Kami bergantung pada jalan ini untuk mengangkut hasil panen dan pertanian. Tapi dengan kondisi seperti ini, tentunya sangat menjadi kendala utama,” keluh Ngateri.

Selain itu, jalan ini sebagai akses warga desa ke fasilitas umum seperti sekolah, pasar, dan tempat ibadah.

Warga Berharap Perhatian Pemerintah

Masyarakat Desa Tanjung Harapan menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah, terutama Bupati Bengkulu Utara terpilih yang akan di lantik 6 Februari 2025 nanti, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap, untuk segera memprioritaskan pembangunan jalan ini.

“Kami hanya ingin keadilan. Jalan ini adalah akses utama yang vital bagi kehidupan kami. Jangan sampai desa kami terus terisolasi hanya karena infrastruktur yang di abaikan,” ujar Pria Hardianto,  tokoh pemuda setempat.

20 Kilometer dari Kabupaten, Tapi Seperti Terlupakan

Ironis, Desa Tanjung Harapan sendiri hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kabupaten Bengkulu Utara. Namun jalan Desa ini terlihat seperti berada di pelosok yang jauh dari perhatian.

Kondisinya yang memprihatinkan bukan hanya menjadi penghambat mobilitas, tetapi juga simbol ketidakmerataan pembangunan.

Pemerintah harus segera bertindak untuk memperbaiki kondisi ini.

Jalan Desa Tanjung Harapan tidak hanya menjadi urat nadi transportasi warga, tetapi juga kunci bagi kemajuan perekonomian desa.

Jika terus di abaikan, masyarakat desa akan semakin terpuruk dan tertinggal.

NETWORK: Daftar Website

NetworK