NGENELO.NET, – Pada Senin, 20 Januari 2025, sebuah tragedi mengharukan Menimpa Seorang pengunjung Palak Siring Kemumu.
Objek wisata Palak Siring terletak di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Seorang pemuda asal Karang Anyar II, Kecamatan Arga Makmur, Daffa Rabbani (18), di laporkan hilang setelah mengunjungi objek wisata tersebut seorang diri.
Setelah berjam-jam pencarian yang melibatkan berbagai pihak, Daffa akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat terseret arus sungai.
Kejadian ini menyisakan duka bagi keluarga dan masyarakat, sekaligus menjadi peringatan mengenai pentingnya keselamatan bagi pengunjung Palak Siring Kemumu.
Kronologi Kejadian Pengunjung Palak Siring Kemumu Tewas Hanyut
Sekitar pukul 15.00 WIB pada hari Senin, Daffa memarkirkan motornya dan menitipkan helm di salah satu warung dekat objek wisata.
Setelah membeli tiket, menurut penjaga wisata ia sempat melakukan video call dengan seorang wanita yang di ketahui adalah pacarnya yang tinggal di Kota Bengkulu.
Dalam percakapan tersebut, korban menginformasikan akan turun ke lokasi air terjun yang ada di kawasan Wisata Kemumu.
“Korban itu datang sendiri dan turun sendirian ke lokasi air terjun,” ujar petugas wisata yang terlibat dalam pencarian.
Sementara, sebelum Daffa turun, sudah ada tiga orang pengunjung lain yang lebih dulu berada di lokasi air terjun tersebut.
Namun, tak lama setelah itu, ketiga orang tersebut naik dan meninggalkan lokasi.
Menjelang Magrib, hujan deras mulai turun, dan pengelola wisata mulai merasa khawatir karena Daffa belum juga keluar dari kawasan air terjun.
Keadaan semakin mencurigakan, sebab motor Daffa masih terparkir di tempatnya, sementara korban tak kunjung muncul.
“Pada saat itu, di dalam sudah tidak ada lagi kita temukan korban, sedangkan motor korban masih ada di parkiran. Kami sudah mulai mencari,” kata petugas tersebut.
Pencarian Pengunjung Palak Siring Kemumu Tewas Hanyut Dihadapi Cuaca Buruk
Teman-teman korban di grup pesan singkat WhatsApp mulai menghubungi Daffa, namun tidak ada respon.
Beberapa rekan korban mengungkapkan sebelum di nyatakan hilang, korban sempat mengirimkan video singkat ke grup tersebut.
Dalam video itu, Daffa terlihat mengenakan kaos lengan panjang biru, topi, dan tas, sedang berada di aliran sungai yang tepat di belakang air terjun Kemumu.
Pencarian kemudian di mulai oleh pengelola wisata dengan melibatkan warga sekitar.
Ketika pencarian tidak membuahkan hasil, pihak keluarga dan masyarakat setempat bergabung, serta di bantu oleh Tim Reaksi Cepat Darurat (TRCD) BPBD Bengkulu Utara dan relawan lainnya.
Namun, meskipun pencarian dilakukan hingga pukul 02.00 WIB, Daffa tetap tidak di temukan.
Penemuan Tewas Hanyut di Sungai Desa Lubuk Sahung
Pada pagi hari, Selasa 21 Januari 2025 sekitar pukul 07.00 WIB, pencarian di lanjutkan dengan bantuan Basarnas Bengkulu.
Daffa akhirnya di temukan di aliran Sungai Desa Lubuk Sahung pertama kali oleh warga setempat, dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Jenazah korban di temukan tersangkut di batu besar di tengah sungai, yang menunjukkan bahwa Daffa kemungkinan telah terseret arus cukup jauh.
Warga yang menemukan jenazah tersebut segera melaporkannya kepada Pemerintah Desa Lubuk Sahung.
Kadi, Kepala Desa Lubuk Sahung, menyatakan, “Alhamdulillah, korban akhirnya di temukan di sungai desa kami. Pagi ini, warga kami yang biasa melepas sapi di dekat sungai melihat jenazahnya.”
Tindak Lanjut dan Pengawasan di Wisata Palak Siring Kemumu
Wisatawan juga di himbau untuk lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan keselamatan saat berada di area wisata alam yang memiliki aliran sungai atau air terjun.
Tragedi pengunjung Palak Siring Kemumu tewas hanyut ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan.
Terutama saat berkunjung ke tempat wisata alam, khususnya di kawasan yang memiliki potensi bahaya seperti air terjun dan sungai dengan arus yang kuat.
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat di tempat wisata serta edukasi keselamatan untuk para pengunjung.
Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.