NGENELO.NET – Debat Terbuka Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu perdana yang digelar KPU berlangsung panas, Kamis 31 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB.
Berlangsung di hotel Mercure, salah satu tim pemenangan Paslon nomor urut 1 sempat terlibat saling dorong dengan salah satu kru Tv saat menyiarkan debat terbuka Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu.
Dengan emosi, tim pemenangan tersebut tampak mengawali insiden dengan menunjuk-nunjuk salah satu kru Tv.
Aksi ini juga diikuti tim pemenangan lain, hingga situasi debat terbuka yang sudah berjalan semakin memanas. Moderator yang memandu acara sempat berulang kali meminta para tim pemenangan untuk duduk kembali.
Insiden ini pun dapat diredahkan kru Tv lainnya, dengan cara memeluk tim pemenangan yang sudah terlanjur emosi.
“Tv tak netral, ganti panitia, panitia tak netral,” teriak tim pemenangan Paslon. Situasi panas pada debat terbuka Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu ini sendiri, berawal saat moderator yang memimpin acara mengingatkan bahwa tak ada alat peraga di dalam ruangan debat.
Disaat debat terbuka baru saja dimulai dengan salah satu Paslon mengawalinya dengan menyampaikan visi misi, justru alat peraga yang dimaksud masih ada di dalam ruangan.
Panasnya situasi, sempat membuat moderator akhirnya menghentikan acara beberapa saat hingga situasi kemudian berjalan normal kembali.

01 Menyerang, 02 Kasih Jawaban Menohok
Sementara itu, situasai panas di bangku penonton juga bergulir di mimbar debat terbuka para Paslon Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu.
Di sini, Paslon 01 Helmi Hasan – Mian, lebih banyak menyerang dengan menilai Paslon 02 Rohidin Mersyah – Rohidin selaku incumbent tak memenuhi janji-janji politiknya selama menjabat sebagai gubernur.
Mengangkat tema, “Transformasi Sosial dan Ekonomi, Sumber Daya Manusia, dan Keamanan Daerah” Paslon 02 justru membalas apa yang di sampaikan Paslon 01 lebih banyak menghujat tanpa dasar.
Paslon 01 menyerang dengan mengungkapkan pengelolaan RSUD M Yunus yang di kelola Pemprov Bengkulu tak berjalan baik hingga menimbulkan utang sampai Rp9 miliar. Paslon 02 juga menyerang balik, dengan mengangkat isu Balai Latihan Kerja (BLK) terkesan di abaikan oleh Pemprov Bengkulu.
Seolah ingin membalas dengan membongkar bobroknya kepemimpinan Paslon 01 saat menjadi Walikota Bengkulu. Rohidin membalas dengan mengangkat bobroknya pengelolaan RSHD yang di kelola Pemkot Bengkulu.
“Saya sebenarnya tak mau menyinggung soal ini, tapi karena sudah di singgung duluan baiklah. Lihat saja bagaimana bobroknya pengelolaan RSHD yang di kelola Kota Bengkulu, sampai-sampai ada pasien yang tak di tangani saat akan berobat ke sana,” balas Rohidin.
Menjawab soal BKL, Rohidin membalas dengan jawaban jika per 2023 BLK sudah berada di bawah naungan langsung Kementerian.
Berangkat ke sesi debat terbuka selanjutnya, gantian Rohidin menyerang dengan mengangkat program Samisake yang di garap Paslon 01 saat menjadi Walikota Bengkulu.
Menurut Rohidin, program Samisake dengan niatan awal menciptakan 50 ribu lapangan pekerjaan baru tak tercapai. Yang ada malah sebaliknya, program tersebut malah berujung ke aparat penegak hukum.
“Soal janji 50 ribu dalam samisake bagaimana, sekarang justru tak ada lagi. Cuma di gelontorkan 1 kali. Kota Bengkulu malah tetap menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi.
Paslon Singgung Program Sebelumnya
Dalam program Samisake faktanya, justru ada korupsi di dalamnya, kasusnya sekarang juga terus bergulir. Karena terindikasi ada pemangku kepentingan lain yang terlibat. Ini juga harus jadi atensi penegak hukum di Bengkulu,” kata Rohidin.
Menjawabnya, Helmi dengan tangan terbuka sangat mempersilahkan penegakan hukum pada program Samisake. “Untuk di ketahui, Samisake memang sudah berakhir, karena di atur dalam Perda. Itu dana bergulir, tujuannya membantu masyarakat tak berdaya atau ngangur, agar bisa bekerja.,” jawab Helmi.
Dalam kesempatan ini pula, Helmi mempertanyakan janji 18 program yang di sampaikan Rohidin saat kampanye di Pilkada sebelumny. Dari kaca matanya, program-program tersebut tak berjalan maksimal.
“Saya sudah keliling ke kabupaten dan desa-desa. Satu saja, mana yang namanya pembagian tabung gas 3 Kg gratis, gudang pertanian buat petani, peningkatan kesejahteraan buat imam, guru PAUD. Kalau hanya bagikan tabung gas seribu atau katakanlah 3000, sangat sedikit di banding jumlah Provinsi Bengkulu. Kami di Kota saja, sanggup bagikan sampai 30 ribu dan ini termuat dalam APBD,” beber Helmi.
Di akhir debat, Helmi juga melontarkan sindiran kepada Paslon 02. Meminjam bahasa Bengkulu Selatan, yang merupakan asal daerah dari Rohidin Mersyah, Helmi Hasan menyampaikan saatnya ke depan Gubernur Baru yang memimpin Provinsi Bengkulu.
“Saya titip pesan dari warga Bengkulu Selatan Pak Rohidin. Pesannya, sesimbang kudai (gantian dahulu,red),” demikian Helmi.
Di ketahui, dalam debat terbuka Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Bengkulu tahap pertama ini selain tema besar, juga mengangkat beberapa sub tema.