NGENELO.NET – Bukan hanya sulit melepas pressing ketat seperti tergambar di 3 laga awal kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C sebelumnya. Setidaknya ada 2 titik lemah tambahan buat Timnas. Titik lemah ini tampak jelas, saat Timnas kalah 1-2 lawan China, Selasa 15 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB.
Bermain di depan publik tuan rumah, mentalitas para punggawa garuda jelas bukan sebagai titik lemah lagi. Di tengah gemuruh pendukung tuan rumah di Stadion Qingdao Tiantai, skuad Timnas tak terpengaruh.
Tak ada rasa inferior, Timnas membuka permainan dengan langsung bermain terbuka. Titik lemah Timnas hingga menit ke 20 belum terlihat, permainan build up khas Shin Tae Yong sempat membuka asa jika kemenangan perdana akan diraih.
Titik lemah Timnas baru terlihat setelah menit ke 21. Yakni, selepas gol Behram Abduweli karena kesalahan Shayne Pattynama yang mengira bolah sudah aman namun dicolong pemain lawan.
Ya, Timnas keteteran saat menghadapi lawan yang mengandalkan serangan balik cepat. Titik lemah Timnas ini, sangat kentara saat China kembali memperbesar keunggulan lewat kaki Zhang Yuning di menit ke 44 lewat skema serangan balik cepat.
Praktis Timnas yang menguasai penuh jalannya pertandingan selama babak pertama, bahkan hingga akhir pertandingan kesulitan membongkar pertahanan lawan yang memang tampil dengan skema pertahanan parkir bus.
Titik Lemah Timnas
Ini jadi titik lemah kedua Timnas dan jadi PR bagi Shin Tae yong, agar di 6 sisa laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona asia grup C dapat meraih hasil maksimal.
Trio Calvin Verdonk, Jay Idzez, Mess Hilgers di barisan pertahanan juga terbukti tak ampuh. Hilgers yang sejatinya merupakan center back, kali ini bermain lebih ke kanan juga kurang cocok dengan posisi barunya tersebut. Karena ini pula, di babak kedua Hilgers ditarik ke luar digantikan Rizky Ridho.
Titik lemah Timnas Indonesia saat melawan China, di harapkan jadi modal berharga bagi Shin Tae Yong dalam menatap laga selanjutnya.
Sepanjang laga, statistik mencatat, ball possesion jadi milik Timnas dengan 76 persen sedangkan China hanya 24 persen. Akurasi umpan, China 52 persen berbanding 83 persen milik Timnas. Serta, 1 tendangan sudut di hasikan China, sedangkan Timnas 6 kali.
Catatan statistik yang menggambarkan bagaimana China benar-benar menjalankan strategi parkir bus. Skema permainan lawan, sekaligus benar-benar jadi titik lemah Timnas.
Lihat saja, menghasilkan 602 operan bagi Timnas, sedangkan China hanya 194, praktis bola hanya bisa di alirkan Timnas di lapangan tengah saja.
Meski bermain parkir bus, China masih sanggup melesakkan 5 tembakan dengan 3 di antaranya on target dan 2 tembakan berbuah gol.
Adapun Timnas,melesakkan 14 tembakan dan hanya 6 on target dengan 1 gol dari kaki Thom Haye di menit ke 86.
Jadi catatan, gol Thom Haye di hasilkan berkat umpan ke dalam khasnya Pratama Arhan yang masuk di menit ke 84. Gol telat, yang sejatinya bukanlah di hasilkan dari skema permainan Timnas ala Shin Tae Yong belakangan ini.
Negatif Football
Di babak kedua, Shin Tae Yong melakukan lima kali pergantian dengan memasukkan Rizky Ridho, Marcelino Ferdinan, Pratama Arhan, Thom Haye dan Malik Rizaldi.
Terlepas permainan negatif yang di tampilkan China, tetap saja itu bagian dari strategi lawan. Serangan balik cepat dan full bertahan yang di mainkan China sejak babak awal, telah membuka mata lawan bahwa Timnas juga memiliki titik lemah lainnya.
Titik lemah Timnas, bukan lagi dengan langsung memainkan pressing ketat sejak awal.
Line Up Timnas Indonesia Vs China
Kiper: Maarten Pas
Bek: Calvin Verdonk, Jay Idzez, Mess Hilgers
Tengah: Shayne Pattynama, Nathan Tjoe A On, Ivar Janner, Asnawai Bahar
Depan: Ragnar Oratmangoen, Raffael Struick, Witan Sulaiman