Kepahiang, – Dalam upaya memperkuat dan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepahiang, Pemkab Kepahiang bersama Pemkab Provinsi Bengkulu menggelar acara Bussiness Matching.
Acara yang berlangsung pada Rabu 4 September 2024 di Aula Command Center Pemkab Kepahiang ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM.
Dengan dukungan dari berbagai lembaga, kegiatan ini di harapkan dapat memperluas akses keuangan dan memberikan dukungan yang di perlukan untuk memajukan sektor UMKM di daerah.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap dapat memperluas akses keuangan serta memberikan berbagai dukungan yang di perlukan untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Kabupaten Kepahiang.
Dukungan Pemerintah untuk UMKM
Bupati Kepahiang dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini ada 3.327 UMKM yang terdaftar di Kabupaten Kepahiang.
“Selain itu juga pemerintah daerah juga memfasilitasi dan memberikan kemudahan UMKM ini dalam pengurusan perizinan. Memberikan nomor induk berusaha, sertifikasi halal untuk UMKM pangan serta bantuan lainnya,” ungkap Bupati.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperluas akses keuangan dan menyediakan berbagai kemudahan. Diantaranya bantuan dalam pengurusan perizinan, sertifikasi produk, dan nomor induk berusaha.
Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Sementara, Bupati Kepahiang menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang di sediakan oleh perbankan.
“UMKM jangan alergi dengan KUR, manfaatkan KUR tersebut untuk pengembangan usaha. Tentu di sesuaikan dengan kemampuan UMKM tersebut. KUR ini juga bisa menghindari pelaku UMKM dari rentenir dan pinjaman online ilegal,” pesan Bupati.
KUR di harapkan dapat menjadi solusi keuangan yang efektif, memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau bagi UMKM, serta membantu mereka menghindari masalah finansial dari pinjaman berbunga tinggi dari sumber yang tidak terpercaya.
Partisipasi dari Lembaga Keuangan dan Ekonomi
Acara Bussiness Matching ini melibatkan berbagai narasumber dari lembaga keuangan dan ekonomi. Di antaranya, Bank Bengkulu, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Biro Perekonomian Pemprov Bengkulu.
Para narasumber memberikan wawasan dan informasi berharga mengenai pengelolaan keuangan, peluang investasi, serta kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi UMKM.
Partisipasi lembaga-lembaga ini menambah nilai acara, memberikan pengetahuan yang relevan dan dukungan praktis bagi pelaku UMKM.
Sementara, kegiatan Bussiness Matching yang di adakan oleh Pemkab Kepahiang merupakan langkah penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM di daerah.
Dengan dukungan pemerintah, kemudahan perizinan, dan akses keuangan yang lebih luas, di harapkan UMKM di Kepahiang dapat berkembang pesat. Selain itu, di harapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian lokal.
Melalui acara ini, pelaku UMKM di harapkan dapat memperoleh pengetahuan dan alat yang di perlukan untuk mengelola dan mengembangkan usaha mereka dengan lebih efektif.(adv)