Gunung Vinicunca, atau yang lebih di kenal sebagai Gunung Pelangi, kini terjebak dalam krisis yang berpotensi membahayakan para wisatawan.
Dilansir dari Yahoo News pada Jumat 16 Agustus 2024, gunung Pelangi yang terletak di Peru ini, telah menjadi lokasi perebutan hak kelola wisata antara desa-desa di sekelilingnya.
Konflik lokal yang sudah berlangsung lama kini memuncak dengan kekerasan fatal.
Bentrokan antara desa mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami cedera.
Hingga berita ini di tulis, setidaknya sudah sepuluh orang di tangkap oleh pihak kepolisian sebagai tersangka dari insiden tersebut.
Otoritas Pariwisata Mengeluarkan Peringatan
Menanggapi situasi yang semakin memburuk, otoritas pariwisata setempat telah mengeluarkan peringatan kepada wisatawan untuk menghindari kunjungan ke Gunung Vinicunca.
Mereka menyarankan agar turis tidak mengunjungi tempat ini hingga situasi kembali stabil.
Keputusan ini di ambil untuk melindungi keselamatan pengunjung di tengah ketegangan yang ada.
Popularitas Gunung Pelangi Membumbung Tinggi
Gunung Vinicunca telah mengalami lonjakan popularitas dalam beberapa tahun terakhir.
Dikenal juga sebagai Montana de Colores, gunung ini menawarkan panorama yang memukau dengan warna-warna unik yang di hasilkan oleh proses geologi jutaan tahun lalu.
Warna-warni tersebut mencakup merah besi, kuning belerang, dan hijau tembaga, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata yang banyak di cari.
Tantangan Pendakian dan Pengalaman Unik
Mendaki Gunung Pelangi bisa menjadi pengalaman yang sangat menantang.
Sementara beberapa pendaki berhasil mencapai puncak dalam waktu tiga jam, yang lainnya memerlukan waktu lebih lama.
Bagi mereka yang ingin menghindari tantangan berat, ada pilihan untuk menunggang kuda sebagai alternatif.
Namun, dengan situasi saat ini yang tidak stabil, perencanaan perjalanan ke lokasi ini harus di tunda hingga keadaan menjadi lebih aman.