Pada hari Minggu, 23 Juni 2024, KRI Dewaruci, kapal legendaris milik TNI Angkatan Laut Indonesia, membuat sejarah dengan kunjungannya di Sabang, Aceh.
Kapal yang pertama kali mengunjungi Sabang 60 tahun yang lalu dalam pelayaran keliling dunia perdananya ini.
Kini berlabuh sebagai bagian dari misi Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024.
Sejarah dan Signifikansi KRI Dewaruci
KRI Dewaruci, dengan panjang 58,30 meter dan lebar 9,5 meter, memiliki 3 tiang utama dan 16 layar.
Kapal ini menjadi ikon kebanggaan Indonesia sejak pertama kali berlayar pada tahun 1953.
Nama kapal ini di ambil dari karakter dalam kisah pewayangan Jawa yang di kenal sebagai Dewa Ruci.
Nama ini mencerminkan keberanian dan kegigihan dalam menghadapi tantangan.
Sebagai kapal pelatihan bagi taruna Akademi Angkatan Laut, KRI ini telah menjadi tempat pembelajaran yang berharga bagi generasi penerus TNI Angkatan Laut.
Selain sebagai alat pertahanan yang penting, kapal ini juga menjalankan peran sebagai duta budaya Indonesia di panggung internasional.
Misi Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
Kedatangan KRI Dewaruci di Sabang tidak sekadar sebuah kunjungan, tetapi juga bagian dari inisiatif besar TNI Angkatan Laut untuk mempererat hubungan budaya antarbangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Nusantara.
Misi ini, yang diberi nama Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia sepanjang jalur rempah-rempah yang telah menjadi jalur perdagangan sejarah di Asia Tenggara.
KRI Dewaruci sebagai Simbol Kebanggaan Bangsa
Kedatangan KRI ini di Sabang tidak hanya menjadi momen bersejarah.
Tetapi juga mengingatkan kita akan peran penting kapal ini dalam mempromosikan perdamaian dan kerjasama lintas negara.
Sejak pertama kali berlayar, kapal ini telah menjadi simbol kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Tidak hanya dalam bidang pertahanan tetapi juga dalam melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Nusantara di mata dunia.
Pelayaran Keliling Dunia dan Prestasi Internasional
Sebagai bagian dari sejarahnya, KRI Dewaruci telah dua kali melaksanakan pelayaran keliling dunia.
Pelayaran pertama di laksanakan pada tahun 1964 di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Sumantri.
Sementara pelayaran kedua dilakukan pada tahun 2012 dengan Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto sebagai komandan.
Selama pelayaran-pelayaran ini, KRI Dewaruci tidak hanya menjadi primadona di setiap pelabuhan yang di kunjunginya.
Tetapi juga meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Cutty Shark Trophy di Tall Ships Race Australia tahun 1998.
KRI Dewaruci dalam Diplomasi Budaya
Kapal ini juga telah menjadi alat diplomasi budaya yang efektif bagi Indonesia.
Kehadirannya di berbagai acara internasional tidak hanya memperkuat citra positif negara di mata dunia tetapi juga mempromosikan keindahan seni dan kebudayaan Nusantara kepada masyarakat global.
Di setiap kunjungannya, kapal ini membawa pesan perdamaian dan persahabatan lintas bangsa.
Ini menjadikannya tidak hanya sebagai aset militer tetapi juga sebagai jembatan budaya yang penting.
Peran KRI Dewaruci dalam Perekonomian Lokal
Kedatangannya di Sabang tidak hanya mengundang kekaguman dari masyarakat lokal, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif.
Para pedagang lokal di sekitar pelabuhan CT-1 Kota Sabang melaporkan peningkatan kunjungan dan penjualan karena kedatangan kapal ini.
Hal ini tidak hanya mendukung pariwisata lokal tetapi juga memperkuat ikatan antara anggota TNI Angkatan Laut dengan komunitas setempat.
Menjaga Warisan Budaya Dunia
Pada tingkat global, keberadaan KRI Dewaruci di Sabang mengingatkan akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya dunia.
Sebagai bagian dari misi Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, kapal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dan kerjasama lintas negara.
Ini untuk melindungi dan memperkaya warisan budaya yang ada.
Masa Depan KRI Dewaruci
Dengan kepemimpinan Mayor Laut (P) Sugeng Harianto, KRI Dewaruci terus menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Di bawah komando beliau, kapal ini tetap menjadi alat utama dalam melatih dan membentuk generasi penerus TNI Angkatan Laut yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Jadi, kedatangan kapal ini di Sabang untuk misi Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 bukan hanya sebuah peristiwa bersejarah.
Tetapi juga momentum penting bagi Indonesia dalam mempromosikan kekayaan budaya Nusantara dan mempererat hubungan antarbangsa.
Sebagai simbol kebanggaan bangsa, kapal ini terus menginspirasi dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya dan berharga untuk dibagikan.
Kita patut merayakan pencapaian KRI Dewaruci dan mengapresiasi peran pentingnya dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian serta kebudayaan di dunia yang semakin terhubung ini.