NGENELO – Destinasi sejarah seperti Aya Sofya, juga dikenal sebagai Hagia Sophia, di Istanbul, Turki, adalah jendela menuju keindahan dan prestasi manusia yang telah membentuk dunia kita.

Ketika kita memasuki dunia wisata sejarah, kita melangkah kembali dalam waktu untuk merasakan pesona dan kebijaksanaan peradaban manusia yang telah berlalu.

Setiap tempat memiliki cerita uniknya sendiri, dan menjelajahi tempat-tempat bersejarah ini adalah cara untuk merenungkan perjalanan panjang peradaban kita.

Aya Sofya adalah bukti arsitektur klasik yang mengagumkan yang telah mempertahankan keelokannya selama berabad-abad.

Pada abad ke-6, Kaisar Bizantium Justinianus I membangunnya sebagai gereja Kristen Ortodoks yang megah.

Bangunan ini memiliki kubah yang memukau dan interior yang di hiasi dengan mozaik dan seni yang menggetarkan hati.

Namun, Aya Sofya tidak hanya menjadi saksi bisu peradaban Kristen Ortodoks.

Pada abad ke-15, setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah, Aya Sofya di ubah menjadi masjid dengan penambahan minbar dan mihrab.

Pada abad ke-20, ia berubah menjadi museum yang berfungsi sebagai lambang keragaman budaya dan sejarah panjang Istanbul.

Tahun 2020 melihat perubahan penting lainnya ketika kembali di ubah menjadi masjid oleh pemerintah Turki.

Selain itu, bangunan ini mencerminkan harmoni elemen-elemen Kristen dan Islam dan terus menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Istanbul.

Hari ini, Aya Sofya tetap menjadi destinasi wisata utama di Turki dan di akui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pengunjung dari seluruh dunia datang untuk mengagumi keindahan seni dan arsitektur yang luar biasa serta merenungkan peran pentingnya dalam sejarah dan budaya Turki.

Ini adalah bukti hidup warisan budaya yang sangat penting dan tetap menjadi simbol berkilau di Istanbul.

Dapatkan Artikel Lainnya di Google News