Begini Bacaan Azan Lengkap, Iqomah dan Doa yang Benar Menurut Islam
AZAN bukan sekedar mengeluarkan suara lantang di tiap-tiap waktu sholat. Lebih dari itu, ada banyak makna terkandung di dalam lantunan suara azan.
Di negara-negara muslim tentunya sudah tak asing mendengar kumandang azan. Dalam sehari, 5 kali suara azan berkumandang di masjid-masjid.
Dalam Islam, bacaan Azan yang benar hukumnya sunnah muakkad pada sholat fardhu yang dilakukan secara berjamaah atau sendirian.
Ulama dari madzhab Syafi’iyah, Hanafiyah, dan Hanabilah menerangkan bahwa lafal azan harus dilafalkan dalam bahasa Arab.
Adapun bacaan adzan latin dan Arab yang penting untuk diketahui, seperti berikut.
1.(٢x) اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ Allâhu Akbar, Allâhu Akbar (2x)
2.(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ Asyhadu allâ ilâha illallâh (2x)
3.(٢x) أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Asyhadu anna Muhammadan rasûlullâh (2x)
4.(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ Hayya ‘alash shalâh (2x)
5.(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ Hayya ‘alal falâh (2x)
6.(١x) اَللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ Allâhu Akbar, Allâhu Akbar
7.(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ Lâ ilâha illallâh
Bacaan Setelah Adzan
Seusai mengumandangkan adzan, muadzin akan membacakan doa.
Adapun doa setelah mengumandangkan adzan, seperti berikut: اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةْ وَالصَّلاةِ القَائِمَةْ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةْ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ
Allâhumma rabba hâdzihid da’watit tâmmah, washshalâtil qâ-imah, âti sayyidana muhammadanil washîlata wal fadhîlah, wab’atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa’adtah.
Bacaan Ketika Mendengar Azan
Selain di bacakan oleh muadzin, bacaan azan juga perlu dibaca setiap pendengarnya.
Bacaan setelah mendengarkan azan sangat beragam, berikut beberapa doa setelah mendengarkan azan yang penting untuk diamalkan.
1. Bacaan yang berisi penegasan tauhid Dalam sebuah hadits di terangkan bahwa: مَنْ قَال حين يَسْمَع الأذان: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وحده لَا شَرِيْكَ لَه، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، غفر له
“Barangsiapa yang berucap ketika mendengar azan: ‘Asyhadu allâ ilaha illallâh wahdahu lâ syarîka lah, radlîtu billâhi rabba wa bil-islâmi dîna wa bi-muhammadin nabiyya’
(Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi), maka di ampuni (dosanya).”
(Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, h. 160).
Doa agar mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad
Sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Imam Ibnu Hibban, Imam Abu Dawud, Imam Al-Tirmidzi. Imam Al-Nasa’i Imam Ibnu Majah, Imam Al-Baihaqi, dan Imam Ahmad bin Hambal menerangkan bahwa;
من قال حين يسمع النداء: اللَّهُمَّ رَبِّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له الشّفاعة يوم القيامة “Barangsiapa yang yang berucap ketika mendengar panggilan (adzan): “Allahumma rabbi hadzihid da’watit tammah washshalâtil qâ’imah âti muhammadan al-wasîlata wal fadlîlata wab’atshul maqâmal mahmûdal ladzî wa’adtah”
(Ya Allah, Tuhan [pemilik] panggilan sempurna dan [pemilik] shalat yang didirikan ini, anugerahilah Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan fadhilah (keutamaan), bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji [sebagaimana] yang telah Engkau janjikan).
Maka ia (orang yang membacanya) akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, 2007, h. 161)
Doa yang di bacakan setelah mendengar azan maghrib
Doa ini berisi sambutan malam dan permohonan ampun kepada Allah. Sebagaimana di terangkan dalam hadits, berikut ini. عن أم سلمة قالت: علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقول عند أذان المغرب: اَللَّهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي
“Dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah mengajariku agar aku mengucapkan (doa ini) ketika adzan maghrib: “Allahumma hadzâ iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âtika faghfir lî”
(Ya Allah, ini adalah (saat di mana) malam-Mu datang, siang-Mu berlalu, dan lantunan doa kepada-Mu [dipanjatkan], maka ampunilah aku).” (Imam Abû al-Qâsim Sulaimân bin Ahmad al-Thabrâniy, Kitâb al-Du’â, 2007, h. 162).
Bacaan Iqomah yang Benar
Seperti yang sudah di singgung sebelumnya bahwa untuk menandakan sholat akan segera di mulai, maka di kumandangkan iqomah.
Sama seperti adzan, iqomah juga hukumnya sunnah muakkad.
Adapun bacaan iqomah latin dan Arab yang benar, seperti berikut.
1.(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
2.(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)
3.(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)
4.(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ Hayya ‘alashshalaah (2x)
5.(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ Hayya ‘alalfalaah (2x)